Pages

Perempuan yang Menunggu Waktu



Di halte bis jurusan kuliah, kudapati seorang perempuan yang duduk di bangku yang sama di waktu yang hampir sama, setiap hari. Dilihat dari mode pakaiannya, aku menduga ia datang dari sebuah keluarga yang mewah. Tapi bagiku, ia terkesan norak dengan pakaian seperti itu: gaun ulang tahun warna ungu dengan pita lucu di bagian lehernya.

Aku sering memperhatikannya secara diam-diam waktu menunggui bis. Perempuan itu tak pernah duduk selain di kursi yang sedari awal aku melihat ia di situ. Barangkali kursi itu adalah memori tentang seorang lelaki yang ia tunggu tapi tak kunjung datang. Aku menduga, lelakinya pernah duduk di situ pada hari perpisahan mereka dulu.

Tak hanya pakaiannya yang aku nilai norak. Perempuan itu selalu buang ludah setiap lima menit sekali. Aku tahu, aku sering memperhatikannya diam-diam waktu menunggui bis. Dalam setiap ludahan, aku melihat seperti ada pahit yang ia buang setelah sekian lama mengendap dan mengental menjadi ludah di mulutnya. Dan bagiku, membuang ludah di tempat umum adalah perbuatan norak no.2 setelah memakai gaun ulang tahun warna ungu.

Perempuan itu, perempuan yang memakai gaun ulang tahun warna ungu, yang setiap lima menit selalu membuang ludah, adalah perempuan yang, barangkali, tengah dan akan selalu menunggu yang telah datang padanya: waktu... (*)


Arif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram