tuhan
mencariku untuk membunuhku pukul 12 malam
seperti
sebuah dongeng yang tak selesai
menuntaskan
plot; jungkir-balik tak terlerai
seperti
cerita wayang yang muntab
tak
mewakili setiap kertab
dari
jemari waktu yang hingga kiamat
tak
pernah loncat
sepertinya
rama adalah utusan waktu
yang
kian dibela tuhan
dan
aku adalah utusan malam
dan
malam hanyalah sebagian
cerita
mengenai ranjang
aku
tak mau menerima perjanjian tuhan
biarlah
moyang yang menanggungnya
aku
tak mau dibunuh tuhan
biarlah
anak-cucu yang dibunuhnya
tapi
kudengar tuhan mencariku
untuk
membunuhku pukul 12 malam
keadilan
adalah sesuatu yang ada
justru
karena tak hadir*
keadilan
macam apa yang tuhan
janjikan
kepadaku?
tuhan
ingin membunuhku lima jam lagi
haruskah
aku lari ke hutan
belok
ke pantai**
semata
agar tuhan kebingungan
mencariku?
o,
bokong waktu
sembunyikan
aku dari penglihatan tuhan
ketika
ternyata persiapan mati
tak
lebih ringan dari hidup
o,
mulut zaman
kunyahlah
aku lalu ludahkan liurmu
ke
masa lalu agar aku bisa
menunda
kesalahan adam
sampai
aku benar tak pernah ada
dan
mengenal kata tiada
tuhan
mencariku untuk membunuhku pukul 12 malam
aku
ingin percaya
bahwa
mati adalah soal lain
yang
tak bertaut dengan asmara
tapi
kekasihku, kekasihku shita
tak
mau merestui kenangan
bahkan
ketika ia tak hadir
aku
ingin percaya
bahwa
tuhan hanya bercanda
ingin
membunuhku pukul 12 malam
aku
ingin percaya
bahwa
percaya adalah cara yang tepat
untuk
menyumbat
harapan
aku
ingin percaya
tapi
kepercayaan merupa puting susu
ibu-ibu
yang dicokot anaknya
aku
ingin percaya
tapi
kepercayaan melindungi dirinya
dari
kesalahan
tuhan
mencariku untuk membunuhku pukul 12 malam
takdir
penyair:
dikutuk
kata-kata disumpahi nestapa
diremuk-redamkan
hayalan ditimbuni batu nisan
dikoyak-koyak
abadi disembelih imaji
dihancur-leburkan
tuhan diserapahi firman
sepertinya
dongeng telah selesai
justru
ketika ia tak berakhir
sediakah
kau menulisku sebagai orang baik, mak?
aku
rahwana, hanya tahu
bahwa
tuhan hanya membunuh orang-orang jahat
aku
berdoa pada
tuhan
untuk melindungiku dari tuhan***
2014
[*] meminjam ungkapan goenawan
mohamad
[**]
cuplikan puisi tentang seseorang dalam film aadc
[***] meminjam bahasa meister eckhart
Tidak ada komentar:
Posting Komentar