Pages

Mata Rembulan


Bukankah kau harusnya tidak tidur
waktu malam untuk memandangi rembulan?

Aku tahu kau selalu memasang alarm di dekat bantalmu
dan terkadang kau dekatkan tepat di sisi telingamu:
aku tahu, demikian agar kau bangun tidur lantas
membuka jendela kamarmu dan memandangi bulan:
bagaimana pun bentuknya: bulat, separo, maupun sabit.

Aku tahu kau memang selalu tidur siang sampai sore
atau kadang kau sama sekali tak tidur sepanjang hari
hanya karena kau ingin melihat mata bulan di malam hari:
maka ketika kau ingin tidur dan terasa berat sekali matamu
kau segera menyalakan alarm dan memutar tombol ‘ulangi’
berkali-kali sampai kau benar-benar yakin alarm itu akan
bekerja sesuai apa yang kau inginkan: aku tahu semuanya!

Aku tahu kau selalu yakin bisa memaknai rembulan bagaimapun
bentuk dan sinarnya; tapi kau memang selalu tak yakin kenapa
kau harus memaknai rembulan: bukankah rembulan hanya pantas
untuk dipandang? aku ingin tak tahu kenapa aku suka rembulan!
katamu dan kau dengan sadar mengatakan ini tanpa pertimbangan.

Sudah beberapa kali aku tahu tentangmu dan tentang rembulanmu
dan tentang mata yang menjaga mata rembulan itu agar tak redup:
tapi aku sungguh tak tahu, kenapa musti rembulan yang kau pandang?

2014


Arif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram